Inilah Mentari pagi yang muncul di Kota Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Propinsi Kalimatan Tengah. Sinar yang begitu cerah menyambut kami, rombongan dari jatim sebanyak 14 orang antara lain, joko, adi, wahyu, yanu, morinaga, yudi, agus, rofiq, ive, endah, tinuk, santi, winda, n alfi.
Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya kami bisa merasakan hangatnya mentari kota Kuala. Betapa tidak, pemberangkatan yang dijadwalkan pukul 10 pagi pada tanggal 31 Oktober 2009 harus mundur sampai pukul 1 siang. Ditambah lagi, kami harus berkumpul di bandara Juanda pukul 8 pagi.... bikin orang nggak semangat tuk meranto deh jadinya. Seperti gelandangan kaya kami di bandara Juanda, ha ha ha..... (gelandangan kok kaya....). Kitar pukul 3 sore kami sampai di kota Sampit. Dengan menggunakan taxi TRAPEL, kami menuju kota Kuala, perjalanan yang nggak pernah kami duga sebelumnya. Jalanan sepi, berdebu, hanya ada rimbunan pohon yang nggak jelas di kanan kiri jalan, ihhhh... ngeri dehhh. perjalan yang menempuh waktu kitar 5 jam dengan pikir yang ngalor ngidul nggak karuan, cukup mbikin kami stress. Apalagi waktu nyebrang sungai SERUYAN, uhggg... akan kemana kita? itulah pertanyaan yang muncul di kepala ini.
Keempat belas manusia ini rencanakan akan mengabdikan diri pada Universitas Darwan ALi sebagai tenaga dosen di FKIP. Undangan pengabdian tersebut disampaikan oleh beberapa pengurus yayasan dan dari pihak kampus. Saya yang berdomisili di Malang mendapat info dari dosen UM, sedangkan ada teman yang dari nganjuk mendapat info dari Rektor UNDA langsung.
keempat belas manusia tersebut langsung mengikat tali persodaraan dikarenakan seperjuangan walau tidak mau senasib.... he he he... ya iya lah... masak kl nasibnya jelek saya mau ikut-ikut.... kami langsung menyiapkan strategi untuk melakukan survival di tanah borneo, wahhhh... kayak orang kesasar aja nglakuin survival....
Ini beberapa aktipitaz kami
20 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah.., selamat telah mengunjungi kampung saya, mas.
BalasHapus